Apa membaca?
Apa itu menulis?
Apa manfaat membaca?
Apa manfaat menulis?
Bagaimana menulis yang baik?
Faktor apa saja yang mempengaruhi kepenulisan?
Pertanyaan-pertanyaan diatas telah terjawab lewat mata kuliah
ini. Hal yang paling luar biasa yang saya dapat dari matakuliah ini adalah saya
sudah menghasilkan 7 tulisan. Dimana setiap 1 minggu sekali memosting satu
tulisan. Saya tidak pernah membuat
tulisan sebelum-sebelumnya. Saya pun juga tidak tahu tentang dunia kepenulisan.
Sedikitnya saya sudah memiliki gambaran tentang dunia kepenulisan melalui mata
kuliah ini. Ada dorongan dalam diri saya untuk terus berkarya.
Selain wawasan yang saya dapatkan tentang kepenulisan,
saya juga mendapatkan pengetahuan lain tentang dunia kependidikan. Bahasa yang
mudah dipahami dari Bapak Habiburrahman mampu membuat saya paham dengan apa
yang beliau sampaikan. Saya yang awalnya tidak teralu suka membaca berita
sekarang mulai tertarik untuk mengikuti berita tentang dunia kependidikan. Saya
suka browsing tentang kualitas pendidikan baik di Indonesia maupun di negara
lain. Dan ini sangat menarik.
Dibalik pengalaman mendapat ilmu, ada banyak cerita yang
terjadi di perkuliahan ini. Pertemuan pada awal semester lima ini kesan perama
terhadap bapak habiburrahman adalah sikap bapak yang terlihat serius, suka
membentak kalau ada yang bicara dan sangat disiplin serta on time. Tapi saya
heran kenapa semakin lama kesan tersebut hilang bahkan bapak seperti berubah.
Perkuliahan banyak bercanda bahkan hubungan antara dosen dengan mahasiswa
seperti tidak ada. Yang ada hanya hubungan sesama teman. Kadang saya senang
dengan kondisi perkuliahan ini namun kadang saya prihatin dengan kondisi
perkuliahan. Saya takut banyak teman-teman yang meremehkan beliau padahal
beliau adalah dosen yang tentu harus dihormati.
Sikap bapak yang friendly membuat kami para mahasiswa
nyaman. Momen yang paling membuat saya tersentuh adalah kepedulian bapak
terhadap kelas kami. Saat ada in art, bapak rela meluangkan waktunya untuk
melihat penampilan dari kelas kami. Bapak yang rela menunggu berja-jam hanya
untuk melihat penampilan kami. Sambutan bapak yang hangat setelah kami usai
tampil juga patut diacungi jempol. Bapak yang rela meninggalkan kursi bapak hanya
untuk keluar aula menemui kami dan mengatakan bahwa penampilan kami keren dan
bapak juga bersedia berfoto dengan kami. Tak lupa bapak juga mampir di stand
kami. Bapak sungguh peduli terhadap kami. Untuk itu kmi ucapkan terimakasih
yang sbesar-besarnya. Semoga bapak dan keluarga selalu berada dalam lindungan
Allah.