Minggu, 23 Oktober 2016

Pengaruh Musik Terhadap Suasana Hati


 
Musik bukanlah suatu hal yang tabu bagi orang di seluruh dunia. Bahkan musik menjadi kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari (contohnya gue, mengerjakan tugas aja musikan soalnya bikin suasana santai). Di islam memang ada simpang siur mengenai “haramnya musik”. Namun dari seminar tanggal 28 september 2016 dengan pemateri Habiburrahman El Shirazy (bangga banget gue ikutan seminarnya), beliau mengatakan bahwa musik yang haram yaitu musik yang membuat manusia lupa kepada sang Pencipta. Namun dari yang beliau sampaikan saya tak berani membenarkan ataupun menyalahkan. Dari beberapa artikel ada yang mengharamkan, dosen saya sendiri juga mengatakan ternyata musik haram maka beliau sedikit demi sedikit mengurangi mendengarkan musik. Tapi saya sendiri setuju dengan yang disampaikan oleh Habiburrahman El Shirazy. Selama masih wajar dalam mendengarkannya, insyaallah boleh-boleh saja. Memang sih, lagu sekarang banyak yang aneh-aneh dari liriknya apalagi lagu koplo (makanya gue tidak suka, mending korea gag ngerti artinya yang penting musiknya enjoy) untuk itu lebih lah berhati-hati dalam memilih musik. (gue heran deh kok menakutkan banget ya dunia ini, musik saja begitu rumit, cari uang aja rumitnya minta ampun sampek dibantu marah-marah lagi. Semua aspek kok rumit).
Genre musik sangat beragam, seperti pengelompokan musik berdasarkan aliran atau gaya yaitu musik seni (musik klasik), musik populer (jazz, gospel, bluess, rhythm and blues, funk, rock, metal hardcore, electronic, ska, reggae, dub, hi hop/rap/ rapcore, pop), musik tradisional (latin, country, dangdut). Semua orang hampir menyukai musik namun genrenya berbeda-beda. Namun ada juga yang suka tergantung populatitas, artinya bila sedang naik daun atau istilalahnya booming itulah musik yang disukai. Kadang seseorang menyukai karena liriknya gue banget maksudnya sesuai dengan perjalanan hidupanya (padahal nyrempet-nyrempetin tu). Apalagi sedang patah hati, ya ampun ini lah titik dimana orang sangat alay. Yang nglihat pasti berkomentar alay tapi yang ngrasain bakalan bilang tak alay, tapi lagunya bikin nyesek (alay tu).... Yang paling buat ilfil bila lagu dikait-kaitkan dengan masa lalu. Kalau pas tidak sengaja di kafe, tempat makan, tempat tongkrongan atau dimanalah pas lagi denger musik mendadak pengen nangis alasannya keinget masa lalu, inget mantan. Jaman sekarang alay bener yahhh...
Banyak negara yang mendirikan terapi-terapi musik karena musik dapat dijadikan metode dalam penyembuhan, meningkatkan tingkat percaya diri, membangun semangat, kecerian dan sebagainya. Pantas saja seseorang mendadak aneh setelah mendengar musik misal sedang menyaksikan dangdut koplo, tiba-tiba berjoget-joget tak karuan, atau disaat dilanda kesusahan mencoba menenangkan diri lewat musik yang bertemakan semangat (yang sebelumnya cemberut jadi senyum dehh). Tapi kalau yang sedang patah hati lucunya mendengarkan musik yang bertemakan patah hati juga, ujung-ujungnya nangis terus.... tambah gegana (bahasanya anak gaul). Tak jarang juga seseorang terlena dan serasa melayang ketika mendengarkan musik, serasa diri ini dimanjakan oleh musik. Kadang ikut terhanyut oleh perasaan yang dibawa musik. Musik serasa mengubah perasaan. Saat tidak berada dalam kondisi yang sedih, seseorang dapat merasa dirinya sedang sedih, hatinya sakit hanya karena mendengar musik. Akan lebih baik seseorang mendengarkan musik yang enjoy dan meningkatkan semangat, karena perasaan kita terus merasa senang dan serasa dunia berbunga-bunga (gue banget). Yang baca bisa jadi bilang “bener” soalnya yang aku tulis berdasarkan yang saya lihat. Namun ada juga berdasarkan pengalaman (kecuali yang tentang patah hati, bukan gue banget). #penulisankreatifPGMI


Senin, 17 Oktober 2016

PARAGRAF EKSPLANASI "BUKU"



Buku merupakan kumpulan lembaran-lembaran kertas yang dibendel menjadi satu. Buku jenisnya ada bermacam-macam. Yang akan dijelaskan di tulisan ini yaitu buku tulis, buku paket, buku bacaan, majalah, buku gambar. Semua buku ini memiliki fungsi berbeda beda. Namun memiliki kesamaan yaitu kebermanfatan untuk pemiliknya maupun pembacanya. Buku tulis dan buku gambar merupakan kumpulan lembaran kosong yang di bendel menjadi satu. Bedanya buku tulis dan buku gambar yaitu ketebalan kertas. Buku gambar kertasnya lebih tebal daripada buku tulis. Buku paket, buku bacaan dan majalah merupakan kumpulan kertas-kertas yang dibendel dan didalamnya terdapat tulisan-tulisan yang merupakan informasi bagi pembacanya. Tulisan-tulisan tersebut merupakan karya dari seseorang yang berupa tulisan.
Buku tulis bermanfaat sebagai tempat seseorang mencatat segala sesuatu yang penting. Sehingga pemiliknya dapat mengingat kembali melalui membaca ulang catatannya. Biasanya anak sekolah selalu menggunakan buku tulis untuk mencatat materi yang disampaikan oleh guru dan sebagai tempat untuk mengerjakan tugas-tugasnya.
Buku paket bermanfaat sekali untuk siswa. Buku paket selalu digunakan sebagai pegangan guru dan siswa dalam belajar di kelas. Materi-materi yang dijelaskan oleh guru berasal dari buku paket. Di dalam buku paket, selain ada materi terdapat soal-soal dan lembar kegiatan siswa yang berguna bagi siswa agar siswa semakin paham dengan materi dan mengasah kemampuan siswa.
Buku bacaan memiliki manfaat yang besar juga. Buku bacaan sangatlah banyak. Ada yang tentang agama, pendidikan, sosial, dan sebagainya. Buku bacaan memberikan informasi yang besar bagi pembacanya. Tema-tema yang beragam dapat memperluas wawasan bagi pembacanya. Seseorang yang ingin mengetahui tentang sesuatu dapat ia cari melalui membaca dari buku bacaan. Seperti siswa yang ingin mengerjakan tugas jika ia kesuliatan dan tidak menemukan jawaban di buku paketnya, ia dapat mencari di buku bacaan. Judul buku harus sesuai dengan apa yang diperlukan atau diinginkan oleh siswa. Sehingga buku dapat membantu siswa menyelesaikan tugasnya.
 Majalah memiliki informsi yang luas tentang kehidupan yang nyata. Majalah selalu mengambil tema-tema yang tenjadi lingkungan masyarakat. Siapa yang membacanya maka ia akan mengetahui apa saja yaang saat ini sedang terjadi. Majalah juga memberikan informasi tentang kesehatan, olahraga dan lain-lain. Informasi-informasi ini dapat bermanfaat bagi pembacanya. Apa yang penting dapat di terapakan dalam kehidupannya. Misal; terdapat tulisan tentang pola hidup sehat. Pembaca dapat menerapkan pola hidup sehat seperti di majalah. Apa yang ada di majalah suatu informasi yang benar. Sehingga tidak apa-apa ditiru asalkan positif.
Buku gambar bermanfaat juga untuk semua orang terutama siswa yang suka menggambar. Buku gambar digunakan untuk menggambar apa saja yang ingin di gambar sesorang. Buku gambar ini sangat disukai oleh anak-anak karena anak-anak suka berkhayal. Siswa dapat mewarnai dengan pensil warna-warni. Buku gambar dapat digunakan untuk menggambarkan ide anak-anak yang kreatif.

Selasa, 11 Oktober 2016

Full Day School

Menteri pendidikan dan kebudayaan (mendikbud) Muhadjir Effendy menggulirkan wacana penerapan sekolah sepanjang hari atau full day school untuk jenjang sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Kendati mengundang prokontra, kementerian pendidikan dan kebudayaan (kemendikbud) terus melanjutkan rencana tersebut. Bahkan, kemendikbud telah memilih 500 sekolah di jakarta sebagai bagian dari program percontohan full day school. Full day school tidak sepenuhnya diisi pelajaran, melainkan dengan kegiatan ekstrakurikuler yang bertujuan membentuk dan mengembangkan karakter, kepribadian, serta potensi anak.

Saya tidak setuju dengan adanya full day school. Bila dilihat dari tujuannya full day school ini memang bertujuan sangat bagus. Tapi kegiatan yang dicanangkan dalam program ini kurang melihat sisi psikis dari anak. Full day school ini dapat mengakibatkan beberapa anak merasa terbebani atau merasa dituntut.
Berdasarkan berita dari puslitbag sindo,  kamis,  29 september 2016 . Untuk mengetahui respons orangtua siswa terhadap full day school, koran sindo melakukan jejak pendapat terhadap 400 orang responden. Hasilnya, mayoritas menolak rencana penerapan sistem tersebut. Menurut sebanyak  68% responden menyatakan penambahan jam masuk sekolah hingga sore hari dapat berpengaruh terhadap dua hal. Pertama dari aspek fisik dan yang kedua aspek psikologis. Secara fisik, siswa dihadapi pada tantangan ketahanan fisik. Perubahan jam sekolah menjadi lebih panjang bisa membuat siswa lelah, terlebih bagi yang berusia dini. Sementara anak-anak membutuhkan istirahat yang cukup agar bisa berkonsentrasi secara maksimal. Secara psikologis, penambahan jam belajar juga akan berpengaruh terhadap tingkat stres anak. Banyaknya beban bisa mempengaruh aspek ini. Pun, siswa sekolah dasar cenderung mudah bosan. Mereka membutuhkan sarana lain untuk melepas kebosanan yang mungkin bisa didapat melalui lingkungan di luar sekolah, seperti teman di rumah ataupun keluarga, dengan adanya "paksaan"ini kehidupan sosialisasi anak dengan teman dan keluarga di rumah pun turut terancam
Anak membutuhkan keseimbangan antara istirahat dan belajar. Coba kita tengok sistem pendidikan di Finlandia. Finlandia merupakan negara yang memiliki sistem pendidikan terbaik. Di Finlandia anak belajar selama 45 menit dan berhak istirahat selama 15 menit. Orang-orang finlandia meyakini bahwa kemampuan terbaik siswa untuk menyerap ilmu baru yang diajarkan justru akan datang, jika mereka memiliki kesempatan mengistirahatkan otak dan membangun fokus baru. Mereka juga lebih produktif di jam-jam belajar. Jam istirahat yang cukup juga memiliki manfaat kesehatan. Mereka jadi lebih aktif bergerak dan bermain tidak hanya duduk di kelas. Jika anak sudah lelah pasti pembelajaran tidak lagi kondusif. Full day school ini dapat dianggap mengekang siswa. Sekolah dari jam 7-12 dengan istirahat sekitar 30 menit saja sudah membuat siswa lelah. Apalagi siswa harus mengikuti les atau mengaji sepulang sekolah. Belajar akan menjadi sebuah beban bagi siswa.
Mengenai meningkatkan potensi anak melalui full day school dengan kegiatan ekstrakurikuler saya rasa pemerintah perlu menengok keadaan sekolah-sekolah yang ada di daerah terpencil. Masih bayak sekolah-sekolah yang tertinggal seperti di SDN Cipinang 3, Desa Cipinang, Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. Berita oleh Achmad Sudarno pada 30 september 2016. Anak-anak ini harus belajar tanpa sarana dan prasarana memadai. Tanpa meja, meja, kursi, dan papan tulis. Pakaian lusuh, tak bersapatu, dan belajar saling berhimpitan tanpa alas tikar menjadi pemandangan sehari-hari. Ini menjadikan kesan bahwa sekolah yang maju semakin menjulang tinggi dan sekolah yang terpinggir semakin terpinggirkan. Sarana prasarana antara sekolah satu dengan lainnya berbeda. Bagaimanakah sekolah yang tertinggal dengan keterbatasan sarana prasarana disetarakan program pendidikannya dengan sekolah yag maju? Pemerintah memilih 500 sekolah di jakarta sebagai bagian dari program percontohan full day school. Kenapa sekolah yang berkualitas yang ada di ibu kota yang di jadikan percontohan. Di sana sarana prasaranya jelas memadai. Seharusnya dari 500 sekolah ada beberapa sekolah yang ada di pelosok sebagai percontohan. Sehingga akan terlihat keefektifan dari program ini.